Minggu, 08 Mei 2011

sastra dan pembahasannya


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi denganbahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.



http://www.gudangmateri.com/2011/04/jenis-jenis-karya-sastra.html
Jenis karya sastra di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu drama, prosa, dan puisi

Drama

Istilah drama berasal dari kata drame, sebuah kata dari Bahasa Perancis yang diambil untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah di Perancis.

Dalam buku Webster’s New Collegiate Dictionary, dinyatakan bahwa drama merupakan karangan berbentuk prosa atau puisi yang direncanakan bagi pertunjukkan teater (Henry Guntur, 1984). Drama (Yunani) merupakan jenis karya sastra yang ada bagian tertentu yang diperankan oleh aktor/aktris.

Definisi drama

1. Drama adalah kualitas komunikasi. Situasi, dan action
2. Drama menurut Moulton adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action)
3. Drama menurut Brander Mathews adalah konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
4. Drama menurut Ferdinand Brunetierre adalah melahirkan kehendak manusia lewat action.
5. Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton (audience).

Teori Asal Mula Drama menurut Brockett :

Drama berkembang dari upacara religius primitive yang dipentaskan untuk minta pertolongan dewa Hymne pujian yang dinyanyikan bersama di depan makam seorang pahlawan. Pembicara memisahkan diri dari koor dan memperagakan perbuatan dalam kehidupan almarhum pahlawan itu.

Drama tumbuh dari kecintaan manusia untuk bercerita. Kisah tentang perburuan/peperangan atau perbuatan yang luar biasa seseorang pahlawan yang telah gugur.

Dalam pementasan sebuah drama, ada tiga unsur yang penting yang mempengaruhi keberhasilan pementasan. Tiga unsur tersebut adalah sutradara, pemain, dan penonton.

Pementasa drama dapat menggunakan berbagai media seperti panggung, film, atau televisi. Kadang pementasannya dikombinasikan dengan musik dan tarian.

Naskah

Naskah lakon sebenarnya juga memiliki kekayaan tersembunyi untuk dianalisis baik untuk kepentingan panggung (teater), maupun kepentingan sastra. Menurut A. Teeuw (Pengamat sastra modern kita yang berasal dari Belanda /1984), menggunakan analisis struktural guna membongkar dan memaparkan secara
cermat, teliti, detail aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh.

Penulis Drama di Indonesia

Para penulis drama Indonesia antara lain, Asrul Sani (satu diantara “Tiga Menguak Takdir “). Selain Asrul Sani anggota Tiga Menguak takdir adalah 
Chairil Anwar dan Rivai Apin. 

Asrul Sani hanya tampil sebagai sutradara panggung dan penyusun naskah terjemahan dari Jean Paul Sartre atau Lorca. Asrul Sani merupakan pelopor sastra angkatan 45. Penulis sastra lainnya adalah WS Rendra dengan karyanya Kereta Kencana “ Eugene Ionesco atau Oedipus dari Sophokles), Riantarno, Arifin C Noer, Iwan Simatupang, Utuy T Sontani, Motinggo Boesje, Sitor Situmorang, Wisran Hadi (Malin Kundang).

Perbedaan Drama dan Teater

Drama adalah kisah kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, didasarkan pada naskah yang tertulis dengan atau tanpa musik, nyanyian atau Tarian.

Teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Misalnya teater, wayang orang, ketoprak,ludrug, topeng, lenong, sulap dll .
  
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin " prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu
fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif, prosa eksposisi, dan
prosa argumentatif. Prosa dibagi menjadi dua, yaitu Roman dan Novel.  Roman adalah cerita yang mengisahkan tokoh sejak lahir sampai meninggal, Sedangkan novel hanya mengisahkan sebagian kehidupan tokoh yang mengubah nasibnya.

Istilah roman mulai berkembang sejalan dengan munculnya karya sastra Indonesia modern sejak Balai Pustaka. Pada periode tersebut, terbit karya-karya sastra yang monumental seperti Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Sengsara Membawa Nikmat, dan sebagainya. Karya-karya prosa itu disebut roman-roman periode
Balai Pustaka. Pada periode selanjutnya yaitu periode Pujangga Baru, muncul pula karya sastra prosa yang disebut roman seperti Layat Terkembang, Belenggu, dan sebagainya.

Pada saat itu, istilah novel belum popular. Bahkan, karya-karya Hamka pun seperti Di Bawah Lindungan Kabah dan Tenggelamnya kapal Van der Wijk yang terbit setelah periode 1945 masih digolongkan ke dalam roman meskipun saat itu istilah novel mulai dikenal. Buku-buku yang menggunakan istilah roman di antaranya Roman dalam Masa Pertumbuhan Kesusastraan Indonesia Modern karangan Aning Retnaningsih, Ikhtisar Sejalan Sastra Indonesia karya Ajip Rosidi, Sastra Indonesia Pengantar Teori dan Apresiasi karangan Liberatus Tengsoe Tjahyono. Sedangkan novel mulai banyak dibicarakan sekitar tahun 50-an.

Ciri Novel yang membedakannya dengan karya sastra lainnya :

1. Novel adalah karya sastra berjenis narasi.
2. Novel adalah karya sastra berbentuk prosa.
3. Novel adalah karya sastra yang bersifat realis, artinya menceritakan kehidupan tokoh secara nyata, tanpa disertai peristiwa-peristiwa yang gaib dan ajaib. Umumnya novel merupakan tanggapan pengarang terhadap lingkungan sosial budaya sekelilingnya.
4. Novel adalah karya sastra yang berfungsi sebagai tempat menuangkan pemikiran pengarangnya sebagai reaksinya atas keadaan sekitarnya. Dalam aliran imprisionisme, pengarang menempatkan dirinya dalam kehidupan yang diceritakan. Perenungan-perenungan pembaca setelah membaca sebuah novel akan tiba pada sebuah pemikiran baru tentang makna hidup.

Puisi adalah tulisan atau salah satu hasil karya sastra yang berisi pesan yang memiliki arti yang luas. Untuk mengetahui makna yang terkandung di dalam sebuah puisi, seseorang perlu mengartikan dan memahami betul secara detil maksud kata-kata yang ada dalam bait-bait puisi.

 




Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Novel mengenai Hikayat Genji pada awal abad 11 oleh Murasaki Shikibu
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita".
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikalsandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak.






BAB    I
PENDAHULUAN

Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam Sarjidu, 2004: 2).
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk  mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.
Menurut khasanah kesusastraan Indonesia modern, novel berbeda dengan roman. Sebuah roman menyajikan alur cerita yang lebih kompleks dan jumlah pemeran (tokoh cerita) juga lebih banyak. Hal ini sangat berbeda dengan novel yang lebih sederhana dalam penyajian alur cerita dan tokoh cerita yang ditampilkan dalam cerita tidak terlalu banyak.
Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis membuat makalah ini guna membantu para pembaca yang ingin menekuni dunia novel. Selain tentang pengertian dan unsur – unsur novel, makalah ini juga memuat catatan tentang novel – novel yang pertama muncul serta dilengkapi juga dengan panduan untuk membuat novel agar menarik untuk dibaca.
Demikian gambaran isi makalah ini dari penulis. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.
Selamat Membaca…!!

BAB    II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya– karya modern klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan juga berisi karya– karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola – pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang novel hiburan Cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi – definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
2.      Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
3.      Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).
4.      Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd)
B.      Unsur-Unsur Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut adalah :
  1. Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik ini terdiri dari :
a. Tema
Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel (Drs. Rustamaji, M.Pd, Agus priantoro, S.Pd)
b. Setting
Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi waktu, tempat, social budaya (Drs, Rustamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
c. Sudut Pandang
Sudut pandang dijelaskan perry Lubback dalam bukunya The Craft Of Fiction (Lubbock, 1968).


Menurut Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1.      Pengarang menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
2.      Pengarang mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3.      Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.
d. Alur / Plot
Alur / plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung (Paulus Tukan, S.Pd)
e. Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal. (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
f. Gaya Bahasa
Merupakan gaya yang dominant dalam sebuah novel (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
  1. Unsur Ekstinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain – lain, di luar unsur intrinsic. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur – unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd).


C.    Unsur – unsur Novel Sastra
Novel sastra serius dan novel sastra hiburan mempunyai beberapa unsur yang membedakan keduanya. Unsur – unsur novel sastra serius adalah sebagai berikut :
- Dalam teman : Karya sastra tidak hanya berputar – putra dalam masalah cinta asmara muda – mudi belaka, ia membuka diri terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan hidup manusia. Masalah cinta dalam sastra kadangan hanya penting untuk sekedar menyusun plot cerita belaka, sedang masalah yang sebenarnya berkembang diluar itu.
- Karya sastra : Tidak berhenti pada gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami secara mendalam dan mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan dengan kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.
- Kejadian atau pengalaman yang diceritakan dalam karya sastra bisa dialami atau sudah dialami oleh manusia mana saja dan kapan saja karya sastra membicarakan hal – hal yang universal dan nyata. Tidak membicarakan kejadian yang artificial (yang dibikin – bikin) dan bersifat kebetulan.
- Sastra selalu bergerak, selalu segar dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme. Penuh inovasi.
- Bahasa yang dipakai adalah bahasa standard an bukan silang atau mode sesaat.
Sedangkan novel sastra hiburan juga mempunya unsur – unsur sebagai berikut :
- Tema yang selalu hanya menceritakan kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain yang lebih serius.
- Novel terlalu menekankan pada plot cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem kehidupan dan unsur-unsur novel lain.
- Biasanya cerita disampaikan dengan gaya emosional cerita disusun dengan tujuan meruntuhkan air mata pembaca, akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan permukaan kehidupan, dangkal, tanpa pendalaman.
- Masalah yang dibahas kadang-kadang juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi cerita hanya mungkin terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.
- Karena cerita ditulis untuk konsumsi massa, maka pengarang rata-ratatunduk pada hokum cerita konvensional, jarang kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab demikian itu akan meninggalkan masa pembacanya.
- Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-mudi kontenpores di Indonesia pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hariamat berpengaruh dalam novel jenis ini.
D.    Nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra.
1)      Nilai Sosial
Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan manusia lain.
2)      Nilai Ethik
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat memausiakan para pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh para pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk menyempurnakan dirinya sebagai manusia.
3)      Nilai Hedorik
Nilai hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan
4)       Nilai Spirit
Nialai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh percaya akan dirinya sendiri.



5)      Nilai Koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus membelinya sendiri, menyimpan dan diabadikan.
6)      Nilai Kultural
Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat, sehingga pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain daerah.
E.      Jenis Novel Hiburan
Jenis dari novel hiburan bermacam-macam menurut upaya, seperti :
a. Novel detektif
b. Novel roman
c. Novel mistery
d. Novel Gothis
e. Novel criminal
f. Novel science fiction(sf)
Novel hiburan ini merupakan bacaan ringan yang menghibur dan novel hiburan ini jauh lebih banyak ditulis dan diterbitkan serta lebih banyak dibaca orang sebagai pembaca untuk jenis novel hiburan ini jumlahnya amat banyak karena sifatnya yang personal dan isinya hanya kenyataan semua dan gambaran fantasi pengarang saja.
Novel hiburan juga menceritakan hal-hal yang indah seperti cerita percintaan yang sentimentil, sehingga pembaca sangat menyukainya. Novel hiburan ini juga diperhatikan oleh para kritisi yang menyangkut masalah komersialnya, Novel ini gemari oleh semua golongan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun dewasa.
F.     Novel – novel Pertama
Jepang adalah tempat lahirnya novel yang pertama. Novel itu berjudul Hikayat Genji, yang ditulis pada abad ke-11 oleh Murasaki Shikibu. Ceritanya berfokus pada tokoh khayalan Pangeran Genji, hubungan asmaranya, dan keturunan-keturunannya. Hikayat Genji melukiskan kehidupan istana Jepang pada periode Heian dan memberikan penggambaran memikat tentang wanita Jepang pada masa itu.
Namun, novel berkembang dalam bentuk modern di Eropa selama masa Renaisans. Isi novel-novel awal ini mencerminkan perhatian masyarakat pada umumnya saat itu, termasuk munculnya kelas menengah sebagai kelompok sosial, gugatan terhadap agama dan nilai-nilai moral tradisional, minat terhadap sains dan filsafat, serta hasrat akan penjelajahan dan penemuan.
Novel-novel Eropa yang paling awal, disebut novel-novel picaresque, adalah kisah-kisah petualangan yang menampilkan tokoh-tokoh utama yang cerdik, atau picaros, yang mengandalkan kecerdikan mereka untuk bertahan. Bertolak-belakang dengan roman-roman kesatriaan yang puitis, yang mengisahkan perjuangan mencapai cita-cita spiritual tinggi, novel-novel picaresque merayakan petualangan sebagai hiburan belaka.
Novel picaresque yang paling terkenal adalah Lazarillo de Tormes (1554), ditulis oleh pengarang Spanyol yang anonim. Novel ini bercerita tentang seorang anak lelaki yang mencoba bertahan di dunia yang penuh dengan para petani yang kejam, pendeta yang jahat, bangsawan yang berkomplot, dan sederetan tokoh-tokoh yang kasar.
Karya yang lebih serius adalah Don Quixote (1605, 1615), tulisan pengarang Spanyol Miguel de Cervantes. Kisah ini menggambarkan seorang bangsawan Spanyol idealis yang membayangkan dirinya sebagai seorang pahlawan, tetapi sesungguhnya adalah seorang pria paruh baya biasa yang membaca banyak roman kesatriaan sehingga dia tidak menyentuh realitas.
Semenjak itu, novel telah berkembang meliputi banyak genre. Umumnya, kini novel dibedakan atas genre novel sosial, novel psikologi, novel pendidikan, novel filsafat, novel populer, dan novel eksperimen. Novel populer sendiri terdiri atas novel detektif, novel spionase, novel fiksi ilmiah, novel sejarah, novel fantasi, novel horor, novel percintaan, dan novel Western.
Novel detektif pertama adalah The Moonstone (1868), karangan penulis Inggris Wilkie Collins. Novel ini tidak hanya berisi teka-teki rumit siapa yang mencuri permata langka bernama Moonstone, tetapi juga memperkenalkan jagoan detektif modern yang pertama, Sersan Coff, diciptakan berdasarkan penyelidik kriminal sungguhan yang menyukai mawar.
Novel spionase pertama adalah The Riddle of the Sands (1903) karangan Erskine Childers. Novel ini mencangkok aspek-aspek cerita misteri dan kriminal pada plot yang melibatkan intrik internasional. The Riddle of the Sands adalah cerita khayalan tentang persiapan Jerman menyerang Inggris melalui laut. Childers menggunakan pengalamannya sebagai seorang nakhoda kapal untuk menggambarkan detail cerita itu.
Sebetulnya, sudah ada unsur-unsur fiksi ilmiah di dalam tulisan-tulisan lama, tetapi novel fiksi ilmiah sejati yang pertama adalah Journey to the Center of the Earth (1864) karya Jules Verne. Novel ini memasukkan geologi dan penelitian tentang gua-gua ke dalam cerita khayalan tentang perjalanan menuju perut bumi. Verne adalah pengarang pertama yang mengkhususkan diri dalam fiksi ilmiah. Novel-novelnya banyak yang mendahului zaman, antara lain From the Earth to the Moon (1865) dan 20,000 Leagues Under the Sea (1870).
Novel sejarah pertama adalah Waverley (1814), karangan novelis Skotlandia Sir Walter Scott. Novel ini dan banyak sekuelnya berkisah seputar kejadian-kejadian bersejarah di Skotlandia, Inggris, dan daerah-daerah lainnya di dunia.
Novel fantasi pertama adalah Alice's Adventures in Wonderland (1865) dan Through the Looking-Glass and What Alice Found There (1871) karya pengarang Inggris Lewis Carroll. Kedua buku ini bercerita tentang seorang anak perempuan yang masuk ke dalam sebuah dunia yang aneh, bertemu dengan kelinci yang bisa berbicara, dan mengalami kejadian-kejadian yang seperti mimpi.
Agak sulit menentukan novel horor yang pertama. Ada yang menyebutkan Frankenstein (1818) karya Mary Wollstonecraft Shelley, sebuah novel Gotik tentang penciptaan monster. Tetapi, ada pula yang menyebutkan buku Dracula (1897) karya Bram Stoker sebagai novel horor sejati yang pertama. Novel ini memadukan cerita rakyat yang mengerikan yang usianya sudah berabad-abad dengan kisah psikopat sungguhan Count Vlad Dracul dari Rumania.
Novel percintaan pertama adalah Jane Eyre (1847) karya novelis Inggris Charlotte Bronte. Novel ini bercerita tentang seorang gadis muda yatim piatu yang mendapatkan pekerjaan sebagai seorang guru privat dan kemudian jatuh cinta pada majikannya.
Adapun novel Western pertama adalah The Virginian (1902), karangan Owen Wister. Para penulis cerita picisan telah menghasilkan banyak cerita tentang para penjahat selama tahun 1880-an dan 1890-an, tetapi Wister adalah pengarang pertama yang mengangkat koboi sebagai jagoan literer. Sang tokoh menjalani hidup yang keras, kehilangan kekasihnya, dan menghadapi duel senjata. Novel ini menjadi best-seller dan kemudian dibuatkan drama, film, dan serial televisi.
G.     Tips menulis novel
Banyak sekali orang mencari tips bagaimana menulis novel. Sebenarnya tidak perlu cara khusus untuk bisa menulis novel yang terpenting kalau menurut saya, "membuat suatu karya adalah sebuah imajinasi dari sebuah kreativitas jadi tulis saja apa yang ada di kepala kita"
Banyak orang yang salah tujuan dalam membuat novel. Mungkin benar seandainya kita membuat novel nantinya pasti ingin kita terbitkan dan kenyataan yang harus dihadapi kalau menerbitkan sebuah novel itu ternyata susah dan buat pemula pasti sering menyerah dan berputus asa ketika karyanya tidak lolos seleksi penerbit.
Ok kita tinggalkan dulu pembahasan tadi. Bila kalian yang membaca ini adalah seorang penulis amatir yang baru belajar membuat novel, satu hal yang perlu kalian ingat "Jangan menulis novel untuk penerbit"  maksudnya banyak sekali orang bermimpi menghasilkan sebuah novel yang bisa diterbitin dan membuat kita menjadi langsung terkenal. Bermimpi seperti itu boleh saja tapi harus diingat bahwa kenyataannya kalian masih "pemula". Dalam kenyataan tidak ada kesuksesan yang instan butuh sebuah latihan berkali-kali bahkan sering gagal itu adalah suatu kewajaran.
Saya tidak akan membahas secara teknik penulisan yang mudah dalam membuat novel karena saya sendiri bukan atau bisa dibilang juga tidak ngerti dengan EYD atau bagaimana menulis yang baik. Langsung saja ini tips dari saya buat kalian yang ingin bisa membuat novel (bukan tips membuat novel yang langsung terkenal) :
1.      Menulislah untuk orang yang kalian sayang, misalkan orang tua atau pacar atau sahabat kalian. Seperti yang saya bilang tadi jangan menulis untuk penerbit karena karya yang hebat itu terlahir dari sebuah niat tulus dari pembuatnya, contohnya Laskar pelangi yang awal niatnya hanya untuk hadiah gurunya, malah menjadi buming seperti sekarang. Sebenarnya intinya bukan itu sih, ketika kita membuat karya untuk orang yang kita sayangi maka kita akan memiliki sebuah power tambahan untuk bisa menyelesaikan karya novel kita, karena membuat novel itu butuh kesabaran, komitmen menyelesaikan dan terus berpikir kreatif untuk menemukan ide-ide baru sehingga novel yang kita buat nantinya bisa baik.
2.      Tulislah apa yang ada dipikiran kalian, jangan memikirkan apakah ide yang muncul di kepala itu bagus atau tidak. Kalau ada ide langsung tulis, baru kalau sudah selesai cerita yang kita buat, kita lakukan revisi dan pengeditan.
3.      Tetap komitmen untuk menyelesaikan novel kita. Jujur pengalaman saya membuat novel pendek sepanjang 130 halaman butuh waktu empat bulan dan pada bulan pertama novel yang saya buat terhapus dari laptop  dan parahnya lagi data filenya tidak bisa direcovery akhirnya buat lagi dari awal. Karena saat itu saya membuat novel itu untuk hadiah cewek yang saya suka jadi mau gak mau harus diselesaikan. Singkat cerita novel itu jadi.
4.      Nah setelah cerita novel yang kita buat jadi lalu apakah harus berhenti begitu saja? Banyak penulis pemula yang setelah menyelesaikan novelnya berhenti pada tahap ini, sebenarnya hal ini adalah sebuah kesalahan. Kenapa?
Setelah selesai menulis pasti berencana untuk menerbitkannya. lalu karya itu dikirim ke penerbit dan parahnya novel ditolak lalu kecewa dan membuat novel lagi! Oya setelah selesai menulis sebaiknya kalian jadikan novel yang kalian tulis ini menjadi sebuah buku, maksudnya? Jadikan benar-benar buku seperti novel yang dijual di toko dan kalian harus membuat sendiri mulai dari desain covernya, ngeprint dan kalau jilidnya minta tolong ke tukang fotokopi biar bagus. Apa gunanya? Kalau boleh saya bilang itu sangat berguna menjadikan novel yang kita tulis menjadi sebuah buku. Banyak yang putus asa membuat novel karena mereka tidak mendapatkan hasil yang nyata. Ketika kita menjadikan novel yang kita buat dalam sebuah buku kita akan merasakan sebuah hasil yang nyata dan terlihat walaupun masih belum bisa lolos seleksi penerbit. Kita akan memiliki kumpulan novel-novel kitayang tersimpan rapi dirak buku dan akan membuat kita bangga dan percaya diri untuk menulis lagi dan ketika kita bisa menyelesaikan satu tulisan maka kemampuan kita akan bertambah dan karya yang tercipta selanjutnya akan lebih sempurna lagi.
Semoga bermanfaa tips membuat novel ini.Tips ini sebenarnya pengalaman saya dalam membuat novel untuk pertama kalinya. Kalian bisa buktikan tips ini karena saya adalah orang yang belum pernah membaca novel orang sampai selesai dan paling tidak kuat untuk membaca mampun membuat novel, ya meskipun belum bisa diterbitin tapi kata teman saya yang suka baca novel, novel yang saya buat itu cukup bagus dan membingungkan.



Berikut sedikit tips agar sukses menulis novel :
1.      Sebelum menulis tentukan tema dan jenis novel yang akan dibuat dan usahakan tema itu menarik banyak pembaca, bisa tentang pembunuhan, persahabatan, cinta, jenisnya bisa novel misteri, drama, komedi. Misalkan saja tentang “Cinta dan jenisnya drama” lalu langkah berikutnya.
2.      Dari tema cinta itu lebih diperjelas lagi menjadi tema yang khusus, misalkan saja tentang :
o   Cinta antar sahabat
o   Cinta segitiga
o   Cinta segiempat
o   Atau yang lain
3.      Setelah mendapat tema utama, misalkan saya ambil tentang “Pengorbanan Cinta”  lalu langkah berikutnya :
4.      Buat sebuah ringkasan cerita dari awal sampai akhir, contohnya :
“ Ada seorang pria yang menyukai seorang wanita, lalu seiring waktu mereka bisa berkenalan dan timbulah cinta dihati mereka. Hubungan mereka semakin dekat dan akhirnya cinta mereka bisa bersatu. Saat itu kebahagiaan seolah milik mereka berdua tapi semua keadaan itu berubah 180 derajat. Ternyata wanita pujaan menderita penyakit yang berbahaya dan harus diobati. Akhir cerita pria itu mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan kekasih hatinya.
5.      Setelah cerita utama disusun maka langkah selanjutnya adalah pengembangan dari cerita tersebut. Tapi tunggu dulu, sebelumnya baca hal penting berikut.
6.      Beberapa hal penting :
a.    Pilih sudut pandang yang akan digunakan dalam menuliskan cerita, sudut pandang pertama atau ketiga.
b.    Ingat novel bukanlah cerpen jadi sebisa mungkin buat penulisan yang bisa menarik pembaca tapi juga tidak mempersulit/membingungkan pembaca. Maksudnya buat bagian awal cerita dari novel itu sedemikian hingga membuat pembaca langsung tertarik ketika membacanya. Untuk bagian ini tergantung dari keahlian masing-masing.
c.     Pilih alur yang sesuai untuk novel yang akan dibuat, bisa alur maju, mundur atau bolak balik, kalau saya saranin adalah alur bolak-balik, kenapa? Karena rata-rata para pembaca novel ingin membaca cerita yang menarik tapi susah ditebak akhirnya jadi alur bolak-balik ini akan memberikan tantangan bagi mereka. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah langkah di bawah ini :
7.      Penulisan novel
Cerita umum : “ Ada seorang pria yang menyukai seorang wanita, lalu seiring waktu mereka bisa berkenalan dan timbulah cinta dihati mereka. Hubungan mereka semakin dekat dan akhirnya cinta mereka bisa bersatu. Saat itu kebahagiaan seolah milik mereka berdua tapi semua keadaan itu berubah 180 derajat. Ternyata wanita pujaan menderita penyakit yang berbahaya dan harus diobati. Akhir cerita pria itu mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan kekasih hatinya.”
Pengembangan :
Bagi novel yang kalian buat itu menjadi beberapa bagian penting,            
a.       Pertemuan mereka
o   Bagaimana mereka bertemu
o   Dimana mereka bertemu
b.      Kisah Cinta
o   Bagaimana mereka bisa jatuh cinta
o   Bagaimana pria ini mendekati untuk mendapatkan cinta si wanita
o   Bagaimana cara pria ini mengungkapkan cintanya
o   Dimana tempat mereka mengungkapkan
o   Bagaimana kelanjutan hubungan mereka


c.       Sebuah Kenyataan (klimaks)
o   Bagaimana pria itu tahu penyakit wanita
o   Bagaimana penyakit itu disembuhkan
d.      Akhir cerita
o   Apa akhir yang diinginkan hapyy atau sedih
Catatan:
Untuk bagian awal novel sebaiknya dituliskan sesuatu yang menarik yang bisa membuat pembaca langsung muncul pertanyaan, kok bisa gitu? Tu tokoh kenapa?
Contoh dari cerita diatas:
                Sudah sepuluh tahun berlalu ya? Maaf aku baru bisa kembali menemui dirimu, kata Dini di depan makan seorang yang pernah dicintainya. Seandainya saja dulu aku jujur padamu, kamu pastinya masih bisa tersenyum dan tertawa, ucap Dini yang mulai meneteskan air mata. Dan….
Lalu pada bagian berikutnya kalian tulis cerita yang biasa, misalkan saat mereka pertama kali bertemu dan bagaimana berkenalan.
Contoh diatas bila dibaca akan menimbulkan pertanyaan bagi pembaca dan mereka akan merasa tertarik untuk mengetahui lebih jelasnya dan akhirnya membaca sampai selesai.

***
Ingat :
-       Saat membuat novel tak harus selesai dalam satu atau dua hari, bisa jadi satu sampai tiga bulan. Semakin lama novel dibuat biasanya semakin bagus karena aka nada ide-ide baru yang muncul jika dibandingkan menulis novel hanya satu atau dua hari saja.
-       Jangan terlalu bermimpi kalau novel yang kita buat akan bisa diterbitin oleh pernerbit. Berpikiran seperti itu boleh saja asal kita tahu batasan kita kalau terlalu berlebihan malah bisa menjatuhkan semangat kita. Kalau pendapat saya, menulis adalah sebuah kebahagiaan jadi saya menulis untuk sebuah kesenangan tak peduli hasil yang kita buat bagus atau tidak, yang penting saya menulis dengan setulus hati
-        Jadikan setiap ide menulis hingga selesai walaupun hasilnya jelek karena hal itu akan menambah pengalaman kita dan nantinya tulisan kita akan semakin bagus.
-        Menulis itu butuh latihan jadi sering-seringlah menulis dan banyak membaca.
Itu saja sedikit tips menulis dari saya, bila ada kurangnya itu pasti tapi yang penting saya berbagi pengalaman saja.
“Jangan memimpikan tulisan kita akan sehebat tulisan dari tokoh terkenal tapi yakinlah kalau tulisan kita akan lebih hebat dari mereka.”



BAB    III
PENUTUP
B.     Kesimpulan
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk  mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.
Unsur – Unsur Puisi:
1)         Unsur Intrinsik
a. Tema
b. Setting
c. Sudut Pandang
d. Alur / Plot
e. Penokohan
f. Gaya Bahasa
2)         Unsur Ekstinsik
Nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra.
-          Nilai Sosial
-          Nilai Ethik
-          Nilai Hedorik
-          Nilai Spirit
-          Nilai Koleksi
-          Nilai Kultural
Jepang adalah tempat lahirnya novel yang pertama. Novel itu berjudul Hikayat Genji, yang ditulis pada abad ke-11 oleh Murasaki Shikibu.
C.    Saran
1.      Hendaknya dilakukan pembinaan untuk siswa – siswa yang berpotensi dan berminat dalam pembuatan karya tulis, khususnya novel.
2.      Hendaknya diadakan semacam kompetisi karya sastra, agar para siswa lebih giat lagi mengembangkan bakat yang ada di dalam dirinya.


DAFTAR PUSTAKA



http://moysiiamoy.wordpress.com/2010/04/30/jenis-jenis-sastra-tertulis/

Jenis-Jenis Sastra Tertulis

Filed under: Uncategorized — moysiiamoy @ 3:41 am
Sastra terbagi atas 2 jenis yaitu, sastra lisan dan sastra tertulis. Sastra tertulis terbagi atas 4  jenis yaitu : Novel, Cerita/Cerpen, Syair, Pantun dan drama.
1. Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis.
2. Cerpen
Sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan.
3. Syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).
4. Pantun
salah satu jenis puisi lama , lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a).
5. Drama
Satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian,  sebagaimana sebuah opera.



Idiom adalah suatu ungkapan (seperti istilah atau frase) yang maknanya tak dapat diturunkan dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu makna tak langsung yang hanya dikenal melalui penggunaan umum. Dalam linguistik, idiom umumnya dianggap merupakan gaya bahasa yang bertentangan dengan prinsip penyusunan(principle of compositionality), walaupun masih terjadi perdebatan mengenai hal tersebut.
Idiom dapat membingungkan orang yang belum terbiasa dengannya. Orang-orang yang belajar suatu bahasa baru harus mempelajari ungkapan idiom bahasa tersebut sebagaimana mereka mempelajari kosa kata lain dalam bahasa itu. Pada kenyataannya, banyak kata dalam bahasa alami yang berasal sebagai idiom tapi telah terasimilasi baik sehingga justru kehilangan makna langsungnya.
Idiom / Ungkapan dan Peribahasa dalam Bahasa Indonesia
Sat, 29/04/2006 - 6:53pm — godam64
1. Idiom
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom dengan artinya :
- cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah
- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil
2. Peribahasa
Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :
- Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung
artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat.
- Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.
- Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
- Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya





IDIOM (UNGKAPAN) DAN PERIBAHASA
sman-mojoagung.sch.id/.../(1274687118)IDIOM%20E-learning.doc
1. Idiom (Ungkapan)
Idiom adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
(1)    selaras dengan, insaf akan, berbicara tentang, terima kasih atas, berdasarkan pada/kepada.
(2)    membanting tulang, bertekuk lutut, mengadu domba, menarik hati, berkeras kepala
Pada contoh (1) terlihat bahwa kata tugas dengan, akan, tentang, atas, dan pada/kepada dengan kata-kata yang digabunginya merupakan ungkapan tetap sehingga tidak dapat diubah atau digantikan dengan kata tugas yang lain.Demikian pula pada contoh (2). Idiom-idiom tersebut tidak dapat diubah dengan kata-kata yang lain.
    
1.1   Idiom dengan Bagian Tubuh
a.       hati kecil = maksud yang sebenarnya
kecil hati = agak marah; penakut
besar hati = a) sombong; b) bangga
hati terbuka = senang hati
berat hati = kurang suka melakukan
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong
setengah hati = segan-segan
berkeras hati = a) menurut kemauannya sendiri; b) tidak mau mundur
jatuh hati = menjadi cinta
mendua hati = bimbang
sampai hati = tega
berhati jantung = berperasaan halis
berhati batu = tidak menaruh belas kasihan
berhati tungau = penakut
mengandung hati = a) menaruh dendam; b) merasa cinta
b.      darah daging = anak kandung; keluarga
mendarah daging = sudah menjadi kebiasaan
darah panas = pemarah
darah putih = keturunan bangsawan
mengisap darah = terlalu banyak mengambil dari orang lain
mandi darah = berperang hebat sekali sehingga banyak yang luka atau mati
naik darah = marah
tumpah darah = tanah air
c.       kepala angin = bodoh
kepala batu = tidak mau menurut perintah orang lain
berat kepala = tidak mudah mengerti
kepala dingin = tenang dan sabar
ringan kepala = mudah belajar
kepala udang = bodoh sekali
tergadai kepala = malu sekali
orang berkepala dua = memihak ke sana ke sini
d.      muka masam = rupa muka yang menyatakan perasaan kecewa
tebal muka = tak mempunyai rasa malu
kehilangan muka = mendapat malu
mencari muka = berbuat sesuatu agar dipuji orang
tarik muka dua belas = sangat kecewa
tatap muka (bersemuka) = berhadapan muka
e.       melihat dengan mata kepala = secara langsung
memasang mata = melihat baik-baik
membuang mata = melihat-lihat
terbuka matanya = mulai tahu/mengerti
mata telinga = kaki tangan
mata hati = perasaan dalam hati
f.       mulut manis = lemah lembut dan sangat menarik hati tutur katanya
berat mulut = tak suka berbicara
besar mulut = suka membual/menyombong
buah mulut = sebut-sebutan; yang selalu dipercakapkan orang
gatal mulut = selalu hendak berkata-kata apa saja
panjang mulut = suka menyampaikan perkataan orang kepada orang lain dan ditambah-tambah
ringan mulut = suka berbicara/bertanya
tutup mulut = diam
cepat mulut = lancang
perang mulut = berbantah
keras mulut = tidak mudah menurut (tentang kuda)
g.      berat bibir = tidak peramah; pendiam
tipis bibir = pandai benar berkata-kata; cerewet
menghapus bibir = kecewa; tak berhasil
buah bibir = yang selalu menjadi pembicaraan orang
panjang bibir = suka menyampaikan perkataan orang (mengadu)
h.      lidah api = ujung nyala api
keras lidah = tak pandai melafalkan kata-kata asing
lidah bercabang = perkataannya selalu berubah-ubah
pahit lidah = apa yang dikatakan selalu terbukti manjur
panjang lidah = suka mengadu
patah lidah =   a) tidak betul mengucapkan kata-kata; pelat
                        b) tidak pandai berkata-kata
                        c) terdiam (tak dapat menjawab/berkata-kata lagi)
ringan lidah = lancar dan fasih tutur katanya
cepat lidah = lancang mulut; suka mengeluarkan kata-kata yang kurang baik
mengerat lidah = memenggal/menyela kata orang
tergelincir lidah = salah mengatakan
tergigit lidah =            a) tidak mempunyai rasa malu
  b) tak berani berkata terus terang karena sudah berhutang budi
terkalang lidah = tak berani membantah/menjawab
berlidah dua = tidak teguh pendirian; mudah berpihak pada orang lain
i.        tebal telinga = tak mau mendengarkan kata orang
tipis telinga = lekas marah kalau mendengar kata yang kurang baik
      memberi telinga = suka mendengarkannya
      terangin-angin ke telinga = kedengaran tentang desas-desus
      memasang telinga = mendengar-dengarkan kabar
j.        alas perut = sarapan
duduk perut = mengandung
membawa perut= datang ke rumah orang untuk makan
buruk perut = mudah kena penyakit
buta perut = asal makan saja; tak peduli rasa makanan
k.      tangan besi = tindakan/kekuasaan keras
tangan kanan = pembantu yang utama
tangan dingin = segala yang ditanam, diobati, dan sebagainya selalu berhasil
tangan baik = selalu menang dalam berjudi
tangan turun = selalu kalah dalam berjudi
berat tangan = malas bekerja
buah tangan = barang yang dibawa dari bepergian
hampa tangan = tidak membawa/mendapat apa-apa
makan tangan = kena tinju; beruntung
ringan tangan = suka bekerja
turun tangan = turut campur tangan
berpangku tangan = tidak bekerja apa-apa
l.        kaki lima = lantai di muka pintu/di tepi jalan
kaki seribu = berlari ketakutan
kaki telanjang = tidak bersepatu
kaki tangan = pembantu; orang kepercayaan
cepat kaki, ringan tangan = suka membantu
m.    bertukar bulu = bertukar pendapat
tidak memandang bulu = tidak memilih-milih kedudukan seseorang
memperlihatkan bulunya = memperlihatkan keadaan yang sebenarnya
berbulu mata melihat = merasa benci sekali
berbulu hatinya = suka mendengki

1.2   Idiom dengan Kata Indera
dingin hati = tidak bergembira/tidak bersemangat
perang dingin = perang tanpa senjata, hanya saling menggertak
tidak lekang oleh panas = tidak berubah sedikitpun
uang panas = uang pinjaman dengan bunga yang banyak; uang yang tidak halal
panas rezeki = sukar mencari rezeki
tertangkap basah = tertangkap ketika sedang melakukan kejahatan
sepala-pala mandi biarlah basah = melakukan sesuatu janganlah setengah-setengah
kering kerontang = kering sekali
kurus kering = kurus sekali
kabar yang hangat = kabar yang baru terjadi dan sedang menarik perhatian umum (aktual)
sambutan yang hangat = meriah
pengalaman pahit = pengalaman yang tidak menyenangkan
sepahit semanis = bersama-sama dalam suka dan duka
mendapat kopi pahit = mendapat teguran keras/marah
muka manis = menarik hati
kritik yang pedas = keras dan kejam
merasakan asin garam = senang dan susah dalam hidup
tahu asam garamnya = tahu seluk beluknya
panjang akal = tidak picik; pandai mencari akal
menarik napas panjang = mengeluh
pendek permintaan = singkat umurnya
besar kepala = sombong
besar perut = rakus; lahap
besar cakap = suka membual
pakaian kebesaran = kehormatan
orang kecil = rakyat kebanyakan
tinggi rezeki = sukar mencari rezeki
rendah hati = tidak angkuh
rendah budi = hina
luas pengalaman = banyak pengalaman
sempit hati = lekas marah

1.3   Idiom dengan Warna
merah muka = kemalu-maluan
merah telinga = marah sekali
lampu merah = tanda sesuatu yang membahayakan
jago merah = api kebakaran
buku putih = buku yang berisi keterangan pemerintah mengenai suatu peristiwa politik
berputih tulang = mati
berdarah putih = keturunan bangsawan
hitam di atas putih = dengan tertulis; tidak secara lisan
belum tentu hitam putihnya = ketentuannya
masih hijau = belum berpengalaman
naik kuda hijau = mabuk
lapangan hijau = gelanggang olah raga
lampu hijau = sesuatu yang akan membuat menjadi lancar/lebih baik karena sudah disetujui/diizinkan
kartu kuning = suatu peringatan dalam sepak bola
mengelabui mata = menipu

1.4   Idiom dengan Nama Benda-benda Alam
jadi bumi langit = orang yang selau diharapkan pertolongannya
dibumihanguskan = dimunaskan/dihancurkan sama sekali
tanah tumpah darah = tanah tempat lahir
gerakan di bawah tanah = gerakan rahasia
makan tanah = miskin sekali
kejatuhan bulan = beruntung besar
menjadi bulan-bulanan = sasaran/tujuan
menentang matahari = melawan orang yang berkuasa
terang bintangnya = beruntung
berbintang naik = mulai mujur
bintang lapangan = pemain yang terbaik
salah air = salah didikan
telah jadi air = habis modalnya/uangnya
pandai berminyak air = pandai bermuka-muka
bersuluh minta api = bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui
semangat berapi-api = berkobar-kobar, bersemangat skali
kabar angin = desas-desus
perasa angin = mudah tersinggung
menangkap angin = sia-sia belaka
hujan jatuh ke pasir = kebaikan yang tidak berbalas
seri gunung = tampak elok jika dilihat dari jauh
rendah gunung tinggi harapan = harapan yang sangat besar
tak lari gunung dikejar = tidak usah tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu yang sudah tentu

1.5   Idiom dengan Nama Binatang
kambing hitam = orang yang dipersalahkan
kelas kambing = kelas paling murah
kuda hitam = pemenang yang tak diduga-duga
mengadu domba = mempertentangkan kita dengan kita sendiri
berkulit badak = tidak tahu malu, tidak berperasaan
tenaga badak = kuat sekali
banteng ketaton = mengamuk dengan hebatnya
akal kancil = tipu muslihat yang sanat licik, sangat cerdik
buaya darat = penjahat; orang laki-laki yang gemar kepada perempuan
ular kepala dua = orang yang munafik, ikut ke sana kemari saja
membebek(membeo) = hanya meniru-niru perkataan/perbuatan orang lain
menantikan kucing bertanduk = menantikan sesuatu yang mustahil
membabi buta = melakukan sesuatu dengan menekat saja
buta ayam = mata kabur pada waktu malam
mati ayam = mati konyol
tidur-tidur ayam = sudah tidur tetapi belum lelap benar
kabar burung = kabar yang tidak boleh dipercaya karena belum pasti kebenarannya
otak udang = bodoh sekali

1.6   Idiom dengan Bagian Tumbuh-tumbuhan
pohon kejahatan = asal mula
batang air = sungai
sebatang kara = hidup seorang diri
bercabang hatinya = tidak hanya satu yang dipirkan
lidah bercabang = kata-katanya tidak dapat dipercaya
lari beranting = lari bersambung(estafet)
berurat berakar = sudah mendalam benar
naik daun = 1) selalu menang/beruntung dalam bermain kartu, judi, dan     sebagainya
2) mendapat nasib baik
      bunga api = petasan
      bunga rampai = kumpulan karangan yang terpilih
      bunga kampung = gadis yang tercantik di kampung itu
      buah pena = karangan
buah pembicaraan = hasil pembicaraan
biji mata = kekasih

1.7   Idiom dengan Kata Bilangan
bersatu padu = bersatu benar-benar
bersatu hati = seiya sekata
berbadan dua = hamil
tiada duanya = tidak ada bandingannya
telah dua kepalanya = mabuk
mendua hati = ragu-ragu
setengah hati = tidak dengan bersungguh-sungguh
bekerja setengah-setengah = tanggung
jalan tengah = keputusan yang diambil dari dua pendapat secara adil, tidak memihak salah satu pendapat itu
setengah tiang = pengibaran bendera tanda berduka cita
masuk tiga, keluar empat = membenjakan uang lebih besar dari penghasilannya
pertemuan empat mata = pertemuan hanya dua orang
kaki lima = lantai di muka pinti atau di tepi jalan
tujuh keliling = nama penyakit kepala yang sangat keras
diam seribu bahasa = diam sama sekali, tidak berkata sepatah pun

2. Peribahasa
Peribahasa adalah bahasa berkias berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap susunannya.
2.1 Pepatah
            Pepatah ialah sejenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua.
Contoh :
  1. Air tenang menghayutkan.(Orang pendiam tetapi berilmu banyak.)
  2. Bermain air basah, bermain api hangus, bermain pisau luka.(Barang siapa yang melakukan pekerjaan yang berbahaya/jahat, tentu akan kena akibatnya.)
  3. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua.(Budi baik tidak akan dilupakan orang.)
  4. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya.(Jika besar penghasilan, besar juga pengeluarannya; tetapi jika kecil penghasilannya, kecil juga pengeluarannya.)
  5. Bayang-bayang sepanjang badan.(Apa yang dikerjakan hendaklah disesuaikan dengan kekuatan diri sendiri.)
  6. Setinggi-tinggi terbang bangau, hinggapnya ke kubangan juga.(Walupun ke mana juga seseorang pergi, kelak tentu kembali ke negeri sendiri.)
  7. Ringan sama dijunjung, berat sama dipikul.(Orang yang berkaum keluarga/bersahabat harus seiya sekata.)
  8. Tak ada gading yang tak retak.(semua orang/sesuatu itu tentu ada kurang/celanya meskipun hanya sedikit.)
  9. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.(Pelajaran yang tak sempurna dituntut, tidak ada gunanya.)
  10. Ikut hati mati, ikut rasa binasa.(Barang siapa menurutkan hawa nafsu, tentu akan hancur.)
  11. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah.(Dalam sebarang kerja hendaklah selalu ingat benar.)
  12. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan.(Kasih ibu kepada anak tidak ada putus-putusnya, tetapi kasih anak kepada ibu kadang-kadang sedikit.)
  13. Biar lambat asal selamat, tak lari gunung dikejar.(Dalam mengerjakan pekerjaan tidak perlu tergesa-gesa, harus ingat agar selamat.)
  14. Barang siapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.(Siapa yang mencari tipu daya yang jahat untuk mencelakakan orang lain, biasanya dia jugalah yang mendapatkan kesusahan karena tipu dayanya itu.)
  15. Mati-mati mandi air basah.(Melakukan sesuatu jangan kepalang tanggung.)
  16. Murah dimulut, mahal di timbangan.(Banyak janji tetapi tak ditepati.)
  17. Nasi sudah menjadi bubut.(Perbuatan salah yang terlanjur.)
  18. Sebab nila setitik rusak susu sebelanga.(Karena kesalahan/cela yang sedikit, rusak kebaikan yang banyak.)
  19. Ukur banyak di badan sendiri.(Mengukur kemampuan orang dengan kemampuan sendiri.)
  20. Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari.(Kebaikan yang banyak hilang oleh kesalahan yang sedikit.0
  21. /Besar pasak daripada tiang.(Belanja lebih besar daripada penghasilan.)
  22. Pasar jalan karena diturut, lancar kaji karena diulang.(Pekerjaan yang biasa dikerjakan tentu mahir.)
  23. Rambut sama hitam, hati masing-masing.(Kesukaan setiap orang tidak sama.)
  24. Tiada rotan akar pun jadi.(Jika tidak ada yang baik, yang kurang baik pun dapat digunakan.)
  25. Mati semut karena gula.(Manusia dapat dikuasai dengan kata-kata manis.)

2.2 Perumpamaan
            Perumpamaan ialah sejenis peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya menggunakan kata seperti kata : seperti, sebagai, laksana, bagai(kan), bak,dan sebagainya.
Contoh :
  1. Bagai air di daun talas.(Orang yang tak tetap pendirian.)
  2. Seperti anak ayam kehilangan induk.(Suatu kaum/keluarga yang terpecah-pecah karena ditinggalkan oleh orang yang menjadi tempat bergantung.)
  3. Seperti anjing berebut tulang.(Hal orang yang tamak memperebutkan harta.)
  4. Bagai air dengan tebing.(Hal orang yang sangat kokoh bersahabat dan bertolong-tolongan.)
  5. Seperti bulan dengan matahari.(Hal orang yang sudah sepadan/sejodoh.)
  6. Bagai  bumi dengan langit.(Hal orang/barang yang jauh sekali bedanya.)
  7. Laksana kera dapat bunga.(Hal orang yang tak tahu menghargai barang yang bagus.)
  8. Hati bagai baling-baling.(Pikiran yang tidak tetap.)
  9. Bagai hujan jatuh ke pasir.(Berbudi baik kepada orang yang tidak tahu membalas guna, tentu saja tak kehilangan baginya.)
  10. Laksana burung dalam sangkar.( Seseorang yang terikat oleh keadaan.)
  11. Bagai diiris dengan sembilu.(Hati yang sangat pedih.)
  12. Bagai kerakap di atas batu, hidup enggan mati tak mau.(Hal orang yang sudah menderita sekali.)
  13. Bagai api dengan asap. Bagai kuku dengan daging.(Kasih sayang yang sangatn akrab.)
  14. Bagai kucing dibawakan lidi.(Hal orang yang dalam ketakutan.)
  15. Bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tak dimakan bapak mati.(Serba sulit dalam menentukan sikap/tindakan.)
  16. Bagai menentang matahari.(Melawan pendapat orang yang lebih berkuasa tentu akhirnya kalah.)
  17. Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.(Orang yang berilmu tinggi tidak akan menyombongkan dirinya.)
  18. Seperti pinang dibelah dua.(Hal dua orang yang serupa benar.)
  19. Seperti pungguk merindukan bulan.(Mengharap-harapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai.)
  20. Bagai rambut dibelah tujuh. Bagai rambut dibelah seribu.(Sesuatu yang sangat sedikit/kecil.)
  21. Bagai berumah di tepi tebing.(Selalu dalam kekhawatiran.)
  22. Seperti rusa masuk kampung.(Keheran-heranan karena belum pernah melihat.)
  23. Seperti api dalam sekam.(Kejahatan yang berlaku deangan diam-diam.)
  24. Ditatang bagai minyak penuh.(Sangat dikasihi, dipelihara dengan hati-hati.)
  25. Seperti telur di ujung tanduk.(Dalam keadaan yang mengkhawatirkan/berbahaya.)

2.3 Pemeo
            Pemeo ialah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan.
Contoh :
  1. Patah tumbuh, hilang berganti.
  2. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
  3. Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah.(Daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati.)
  4. Tak emas bungkal diasah, tak air talang dipancung.(Segala daya upaya dilakukan, asal yang dicita-citakan tercapai.)
  5. Esa hilang, dua terbilang.(Tetap hati mengerjakan suatu pekerjaan yang berbahaya.)
  6. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
Laba sama dibagi, rugi sama dirjuni.
(Seiya sekata, senasib sepenanggungan.)
  1. Patah sayap, bertongkat paruh.(Tidak berputus asa.)
  2. Daripada berputih mata, lebih baik berputih tulang.(Daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati.)



DAFTAR PUSTAKA
Soedjito,Drs.1990.Kosa Kata Bahasa Indonesia.Jakarta: PT Gramedia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar